Penyakit Goham Pada Merpati Dan Cara Pencegahanya
Penyakit berbahaya yang sering menyerang burung merpati adalah kanker trichomoniasis (Trichomoniasis cancer) atau disebut dengan istilah goham. Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Tricomonas gallinae (atau Tricomonas columbae), yaitu mikroorganisme yang cepat berkembang biak dengan sendirinya dalam cairan. Bisa dikatakan goham ada dalam kehidupan merpati, tetapi jarang menunjukan gejala sakit pada burung dewasa. Namun jika tingkat pertahanan dalam kondisi lemah, pada burung dewasa pun dapat timbul dampak penyakit ini.
Perlu diketahui bahwa stress dapat memicu pertumbuhan protozoa ini hingga gejala penyakit goham muncul, jika tidak segera ditangani bisa berujung pada kematian. Anak burung merpati adalah yang paling mudah terkena dampak penyakit ini, yang ditularkan induknnya dalam masa pelolohan, atau dari sarang yang basah masuk melalui pusar anakan.
Baca juga:
Tips Lengkap Mencetak Merpati Kolongan Juara
Woow, Merpati Terbang Rendah di Jalan Raya Hingga 100km/jam
Perlu diketahui bahwa stress dapat memicu pertumbuhan protozoa ini hingga gejala penyakit goham muncul, jika tidak segera ditangani bisa berujung pada kematian. Anak burung merpati adalah yang paling mudah terkena dampak penyakit ini, yang ditularkan induknnya dalam masa pelolohan, atau dari sarang yang basah masuk melalui pusar anakan.
Baca juga:
Tips Lengkap Mencetak Merpati Kolongan Juara
Woow, Merpati Terbang Rendah di Jalan Raya Hingga 100km/jam
Berikut adalah contoh penularan penyakit goham dari merpati yang sakit ke merpati sehat dan bisa terjadi melalui beberapa cara yaitu:
1. Induk yang meloloh anaknya
Parasit yang telah menyerang induk burung merpati akan terinfeksi, sehingga ketika induk burung memuntahkan makanan atau susu tembolok (crop milk) ke dalam mulut anaknya, maka akan terjadi perpindahan parasit, dan akhirnya tertular lah goham pada merpati tersebut.
Susu tembolok adalah cairan berwarna krem menyerupai susu, dan cairan ini sangat bergizi serta memiliki kandungan antibody. Cairan yang dikeluarkan dari tembolok induk jantan maupun betina yang akan dilolohkan kepada anak merpati sejak menetas hingga umur 10 hari.
2. Penularan melalui air minum
Trophozoit bisa bertahan dalam waktu singkat di dalam air, dimana burung yang awalnya sehat bisa terinfeksi ketika mereka minum air tersebut, sehingga burung merpati yang meminum air akan cepat tertular dan terinfeksi penyakit goham. Burung-burung liar yang telah masuk kandang dan ikut meminum air ini juga akan menjadi sumber penularan penyakit ini. Karena itu, wadah air minum perlu diletakkan di lokasi yang aman sehingga burung-burung liar tidak bisa mengkonsumsinya.
Gejala
Gejala pada anak
Gejala pada anak burung merpati setelah 6 hari terinfeksi (tidak semua gejala terlihat dalam burung sakit), sebagai berikut:
1. Terlihat benjolan di leher atau daerah pusar.
2. Ketika Anda membuka paruh pada tenggorokan terlihat titik/gumpalan.
3. Ada kebotakan antara sekitar leher dan mulut
4. Mata yang lambat berkedip
5. Bulu kusam
6. Kotoran berair
7. Haus berlebihan
8. Kehilangan nafsu makan
9. Kehilangan berat badan
1. Terlihat benjolan di leher atau daerah pusar.
2. Ketika Anda membuka paruh pada tenggorokan terlihat titik/gumpalan.
3. Ada kebotakan antara sekitar leher dan mulut
4. Mata yang lambat berkedip
5. Bulu kusam
6. Kotoran berair
7. Haus berlebihan
8. Kehilangan nafsu makan
9. Kehilangan berat badan
10. Infeksi Internal Anakan
Gejala pada burung dewasa
1. Ketika Anda membuka paruh pada tenggorokan terlihat titik/gumpalan kuning yang dapat mengganggu pernapasan. Pada pusar anakan yang terinfeksi penyakit ini akan menjadi peradangan. Dari mulut dan pusar dapat menyebar ke internal organ-organ tubuh. Mulut bersih bukan berarti 100% burung bebas dari infeksi. Oleh karena itu ada peternak bersikap preventif yaitu treatment pra lomba maupun pra breeding.
1. Ketika Anda membuka paruh pada tenggorokan terlihat titik/gumpalan kuning yang dapat mengganggu pernapasan. Pada pusar anakan yang terinfeksi penyakit ini akan menjadi peradangan. Dari mulut dan pusar dapat menyebar ke internal organ-organ tubuh. Mulut bersih bukan berarti 100% burung bebas dari infeksi. Oleh karena itu ada peternak bersikap preventif yaitu treatment pra lomba maupun pra breeding.
2. Terlihat benjolan di leher
3. Ketidak mampuan untuk menelan biji-bijian
4. Mulut terlihat agak terbuka
5. Burung terlihat berdiri tegak dengan kepala terangkat seperti berdirinya burung penguin
6. Tembolok penuh dengan air
7. Burung lesu, bulu kusam, mencret, rasa haus yang meningkat dan nafsu makan menurun
8. Muntah
9. Peningkatan lendir di tenggorokan
Catatan: Jangan coba-coba mencabut goham yang ada di mulut karena bisa mnyebabkan pendarahan fatal.
Pengobatan
Pilihan obat yang digunakan antara lain yang mengandung Ronidazole, Dimetridazole, Carnidazole, Metronidazole. Biasanya jika kita cari di Poultry Shop di indonesia tidak akan ditemukan obat-obatan ini. Karena biasanya peternak impor dari luar misalnya "RONIVET" yang bekomposisi ronidazole produk VetaFarm harga produk ini serbuk larut air jadi bisa untuk treatment koloni burung melalui air minum, obat lain produk Veta Farm all in one adalah TONYS TREASURE juga mengandung ronidazole. Atau produk MEDPET 4 in 1 juga mengandung ronidazole.
Bisa juga pakai produk untuk pengobatan ikan di akuarium yaitu Metronidazole Powder (100% pure) mudah larut air bisa dicampur dengan air minum.
Karena selain mahal dan langkanya produk-produk diatas, jika terdeteksi sakit goham pada burung bisa diberi Metronidazole tablet yang bisa didapat di apotik. Masa pengobatan sempurna adalah 7 sampai 10 hari. Karena metronidazole tidak mudah larut dalam air sebaiknya obat dihancurkan menjadi serbuk, dosage cukup 50mg, jangan lebih dari 100mg. Misal kita beli di apotik Metronidazole 250mg maka dosage adalah ¼ tablet.
Pilihan lain yang bisa kita beli di Apotik obat-obatan manusia yang mengandung Metronidazole bentuk cair mungkin bisa jadi pilihan untuk kita untuk mencampurnya dengan air minum antara lain:
-PROMUBA
-FLAGYL
-FARIZOL
Tapi ingat Metronidazole hanya diberikan pada burung-burung pada kasus serius saja dan tidak cocok untuk preventip / pencegahan mengingat kerasnya obat ini.
Alternatif pengobatan
1. Cuci paruh, lidah dan tenggorokan burung menggunakan bulu burung yang dicelupkan dengan 1 gelas air hangat dicampur garam 3 sendok makan. Dan perlu diingat, seterilkan bulu terlebih dahulu (dicuci dahulu).
2. Waktu pencucian pada no 1, usahakan kotoran bercak - bercak seperti jamur hilang, biasanya sampai terkelupas semua dan akan menimbulkan pendarahan kecil abaikan saja.
3. Cara no 1 dan 2, masukan bulu ke tenggorokan dan diputar agar jamur/bercak-bercak rontok, cuci bulu direndaman air garam, lakukan ini sampai tenggorokan bersih.
4. Cuci tempolong/lambung dengan air, keluarkan sisa makan yang tidak habis. Jika perlu.
5. Lakukan pembersihan tenggorokan 2 kali sehari pagi dan sore hari sampai burung sembuh.
6. Beri anti biotik 250cc sehari 3 kali
7. Jika burung tidak nafsu makan, lolohkan jagung secukupnya.
8. Insya allah dalam 3 hari burung sudah sehat
Sekian artikelnya, semoga bermanfaat.
makasih infonya
BalasHapushttp://www.penyebabsakit.com/
http://www.penyebabsakit.com/format-pemesanan-qnc-jelly-gamat/
http://www.penyebabsakit.com/qnc-jelly-gamat/
makasih infonya
BalasHapushttp://www.penyebabsakit.com/
http://www.penyebabsakit.com/format-pemesanan-qnc-jelly-gamat/
http://www.penyebabsakit.com/qnc-jelly-gamat/