Tips Untuk Budidaya Murai Batu
Burung murai batu memiliki habitat asli di wilayah benua asia meliputi Thailand, Malaysia dan Indonesia. Burung ini memiliki warna hitam pada bulu bagian atas serta bagian bawah berwana orange. Keunikan burung ini yaitu dilihat dari gaya kicaunya yang indah sambil memainkan lentik ekor yang menawan.
Murai batu adalah satu burung kicau yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Burung ini memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri yang membuat orang ingin memeliharanya. Jenis murai batu yang paling banyak dicari yang asalnya dari hutan Sumatra (dengan sebutan murai medan, lampung hingga murai aceh) untuk jenis murai dari wilayah Kalimantan kurang diminati dan harga jualnya masih relatif dibawah ketimbang jenis murai yang berasal dari Sumatra.
Cara beternak murai batu susah-susah mudah. Jika Anda ingin mencobanya maka ada 4 syarat yang harus anda penuhi yaitu; ketrampilan, keuletan, ketelitian dan kesabaran. Jika Anda tidak lolos 4 syarat tersebut kami sarankan agar anda lebih baik mencoba usaha lainya saja.
Bedasarkan pengalaman para peternak murai batu, cara beternak murai batu ada banyak tahapannya, yang harus diperhatikan dalam melakoni usaha ternak ini, supaya berhasil tentunya. Apalagi bagi Anda seorang pemula yang ingin mencobanya.
Sebenarnya kesulitan dalam beternak murai batu dapat diatasi,Hal ini kenapa? Karena buktinya banyak juga kok peternak yang berhasil menjalankan ternak murai. Jadi wajar saja pada saat ada orang yang mengatakan beternak murai itu sulit dan ada juga yang bilang mudah.
Keberhasilan usaha ternak burung murai batu, tidak lepas dari pengetahuan Anda sendiri dalam melakoni usaha tersebut. Pemahaman dan wawasan harus Anda miliki, supaya usaha ternak yang anda jalankan dapat berjalan sesuai harapan. Pada kesempatan ini penulis mencoba berbagi sedikit pengalaman dari para peternak tetang bagaimana cara beternak murai batu.
1. Persiapan Lokasi
Menentukan lokasi kandang adalah hal pertama yang perlu Anda perhatikan. Karena tempat yang nyaman memudahkan burung beradaptasi dan terhindar dari resiko stress. Syarat-syarat lokasi yang baik untuk beternak murai meliputi:
• Pemilihan lokasi kandang yang tenang dan nyaman.
• Jangan memilih tempat seperti dekat dengan pabrik, bengkel, atau pun terlalu bising dengan lalu lalang kendraan bermotor.
• Lokasi yang ideal sebaiknya juga harus aman dari ganguan binatang liar maupun pencuri.
• Sebaiknya lokasi kandang yaitu berada didekat rumah, baik dihalaman samping, depan atau pun belakang, serta bisa juga menyewa tempat untuk pembuatan kandang ternak murai.
• Usahakan di tempat untuk penangkaran tidak ada burung lain yang dapat menggagu dan bahkan membuat burung mejadi marah dan tidak mau bereproduksi.
• Mohon izin kepada tetangga sebelah, setidaknya 2 rumah di sebelah kiri, 2 rumah di sebalah kanan, dan 3 rumah di depan (kalau perlu minta persetujuan tertulis, semacam izin HO). Hal ini untuk berjaga-jaga kalau suatu saat usaha Anda maju dan tetap bisa bertahan tanpa menimbulkan persoalan dengan tetangga. Pernah kejadian ada sobat kicaumania yang sudah membangun kandang, sudah beli beberapa indukan mahal, tapi terpaksa mengalami stres berkepanjangan karena tetangga tidak mengizinkan dan memaksanya melepas semua burung mahal itu ke alam bebas.
2. Pembuatan Kandang Ternak Murai batu
Untuk mendesain serta mendekorasi kandang anda bisa melakukanya sesuai dengan keinginan anda, akan tetapi ada bebarapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang dalam beternak murai.
• Langkah pertama bentuk kandang sesuai dengan lokasi yang telah anda siapkan sebelumnya, dengan ukuran minimal P 90 L 90 T 180 cm, ataupun dapat disesuaikan dengan keinginan anda.
• Bentuk kandang yang baik yaitu memiliki dasar langsung dengan tanah atau bisa juga dengan pasir yang sedikit dicampur dengan kapur, berfungsi untuk mengontrol keasaman kotoran yang dapat menyebabkan kandang menjadi lembab yang menimbulkan banyak penyakit.
• Kandang harus disekat dengan tembok, triplek atau penyekat lainya, agar suhu didalam kandang tetap terjaga dan terhindar dari ganguan tikus maupun burung lainya.
• Dalam pembuatan kandang ternak murai batu harus diberikan ruang terbuka, agar memperoleh penyinaran sinar matahari langsung, yaitu menggunakan tutup dengan strimin, karena penyinaran sangat baik untuk mejaga kesehatan burung.
• Upayakan kandang terlindung dari hembusan angin yang kencang, karena hal ini akan menjaga kenyamanan burung menjadi tidak mudah kaget.
• Kandang yang baik sebaiknya diberikan sirkulasi air untuk minum burung, selain itu dengan adanya aliran air dapat membuat burung menjadi semakin nyaman seperti di alam bebas.
• Sediakan sarang untuk tempat bertelur burung. Sarang yang disediakan upayakan jangan hanya satu macam, namun sebaiknya sediakan 2-3 model. Sehingga burung bisa memilih sarang mana yang cocok untuk burung tersebut.
• Untuk menjaga suhu pada saat musim hujan, didalam kandang disediakan lampu ukuran 5-10 watt yang berfungsi juga sebagai penerangan dimalam hari.
3. Tips Memilih Induk Murai Batu
Memilih induk murai batu yang baik tidak harus yang harganya mahal, namun melatih pengalaman beternak murai batu perlu dilakukan secara bertahap tidak perlu memikirkan harus memiliki induk yang trah juara. Biarkan pengalaman beternak murai membuat anda semakin paham bagaimana pola dan cara yang tepat. Setelah itu barulah anda mulai bergeser sedikit demi sedikit kekualitas burung murai.
Cara-cara memilih induk murai batu sebagai berikut ini:
1. Indukan Pejantan
• Pilih burung murai yang sudah jinak atau tidak takut dengan kehadiran manusia, karena burung yang jinak akan lebih mudah untuk menangkarnya, tidak seperti burung murai batu tangkapan hutan yang masih harus adaptasi selain itu juga tingkat setress burung cukup tinggi sehingga agak sulit untuk dijadikan indukan.
• Untuk memilih induk disarankan diambil dari peternak atau hasil penangkaran hal ini akan memudahkan anda mengawali usaha beternak murai.
• Pilih pejantan dengan umur lebih dari 2 tahun biasanya dengan usia tersebut burung sudah lebih matang untuk bereproduksi.
• Pejantan yang baik, tidak memiliki cacat fisik baik pada kaki, sayap, kepala, mata ataupun pada bagian lainya.
• Pilih pejantan yang dalam keadaan sehat, memiliki napsu makan kuat, bergerak lincah, bulu tidak kusam. Karena burung yang sehat juga akan semakin mudah untuk diternakan.
2. Indukan Betina
• Burung induk betina memiliki usia yang usianya sudah siap untuk digunakan sebagai induk, untuk betina usia lebih dari 1 tahun, pada betina yang pertama kali bertelur kadang telur tidak menatas hal itu wajar karena itu merupakan telur pertama kali.
• Pilih betina yang sehat pula, lincah bergerak dan nafsu makanya banyak. Jangan pilih burung yang memilki badan kurus, itu menandakan burung kurang sehat, sangat rawan kematian jadi wajib anda hindari.
• Untuk induk betina yang baik sama dengan pejantan yaitu pilih yang jinak tidak takut dengan manusia yang diperoleh dari hasil penangkaran. Pada betina yang jinak biasanya proses pengeraman telur bisa berjalan dengan baik, karena burung tidak mudah kaget akibat kedatangan anda saat memberi pakan.
• Kadang ada yang menyarankan pilih betina dengan warna yang keabu-abuan itu juga bagus, namun sebenernya hal tersebut bukan menjadi faktor utama dalam memilih betina yang berkualitas.
• Dan yang terakhir pastinya jangan memilih induk betina yang cacat fisik, baik pada sayap, kepala maupun pada kakinya.
4. Tips Pemberian pakan burung
Cara beternak burung murai batu yang baik harus memperhatikan pakan alami pada burung murai, yang berupa serangga. Seperti jangkrik, cacing, ulat hongkong UH serta telur semut rangrang (kroto). Saat burung sudah dimasukan kandang ternak pakan alami sebaiknya selalu tersedia lebih dari 2-3 jenis makanan.
Kandungan pakan yang berkualitas yaitu pakan alami dimana burung murai ini juga membutuhkan kandungan vitamin, karbohidrat, protein, mineral yang tersedia dari pakan yang diberikan sehingga merangsang hormon birahi baik pejantan maupun betina.
Pemberian tambahan pakan seperti voer juga harus disediakan agar menjaga burung tetap tesedia pakan.
Cara beternak burung murai batu yang baik harus memperhatikan pakan alami pada burung murai, yang berupa serangga. Seperti jangkrik, cacing, ulat hongkong UH serta telur semut rangrang (kroto). Saat burung sudah dimasukan kandang ternak pakan alami sebaiknya selalu tersedia lebih dari 2-3 jenis makanan.
Kandungan pakan yang berkualitas yaitu pakan alami dimana burung murai ini juga membutuhkan kandungan vitamin, karbohidrat, protein, mineral yang tersedia dari pakan yang diberikan sehingga merangsang hormon birahi baik pejantan maupun betina.
Pemberian tambahan pakan seperti voer juga harus disediakan agar menjaga burung tetap tesedia pakan.
5. Tips Pemeliharaan Anakan Murai Batu
Pemeliharaan anakan burung murai saat burung masih kecil sangat diperlukan, ada beberapa perlakuan dalam beternak burung murai agar anakan terhindar dari kematian. Berikut langkah-langkah perawatan anakan murai batu meliputi :
• Langkah pertama dalam beternak murai setelah burung menetas yaitu mencermati perilaku induk murai, jika induk bisa menjaga dan memberikan pakan dengan baik, maka yang perlu kita lakukan adalah menambahkan pakan serangga (extra fooding) brupa jangkrik dan kroto agar anakan juga terpenuhi gizi yang dibutuhkan.
• Tahap kedua yaitu pada saat perilaku induk yang menyimpang, karena kadang ada pula induk yang tidak suka terhadap anaknya kadang bisa jadi induk pejantan/betina membuang anaknya dari sangkar. Maka langkah yang kita lakukan adalah mengambil anakan tersebut dan merawatnya sendiri.
• Dalam perawatan anakan yang baru berumur sekitar 5-7 hari yang di ambil dari sangkar, maka kita memerlukan tempat yang hangat, seperti kardus atau sangkar incubator untuk menjaga suhu udara karena anakan sangat rentan dengan suhu udara luar.
• Berikan pakan alami berupa kroto/jangkrik yang dicampur dengan voer halus. Berikan pakan sehari minimal 3-5 kali sesuai dengan kondisi burung masih lapar atau tidak. Hal ini kita lakukan karena kita menjadi bebysister bagi burung jadi harus senantiasa menjaga kebutuhan pakan dan gizi burung.
• Langkah pemeliharaan anakan ini bisa juga sebagai alternatif agar induk bisa cepat produksi kembali. Karena karakter induk murai yang mudah birahi untuk bereproduksi. Bisanya dalam waktu 1-2 minggu anakan murai diambil induk bisa mulai menata sangkar kembali untuk bertelur.
• Perawatan anakan dilakukan hingga burung bisa makan sendiri, bergeser dari voer basah ke voer kering, setelah itu burung bisa dimasukan sendiri-sendiri.
Pemeliharaan anakan burung murai saat burung masih kecil sangat diperlukan, ada beberapa perlakuan dalam beternak burung murai agar anakan terhindar dari kematian. Berikut langkah-langkah perawatan anakan murai batu meliputi :
• Langkah pertama dalam beternak murai setelah burung menetas yaitu mencermati perilaku induk murai, jika induk bisa menjaga dan memberikan pakan dengan baik, maka yang perlu kita lakukan adalah menambahkan pakan serangga (extra fooding) brupa jangkrik dan kroto agar anakan juga terpenuhi gizi yang dibutuhkan.
• Tahap kedua yaitu pada saat perilaku induk yang menyimpang, karena kadang ada pula induk yang tidak suka terhadap anaknya kadang bisa jadi induk pejantan/betina membuang anaknya dari sangkar. Maka langkah yang kita lakukan adalah mengambil anakan tersebut dan merawatnya sendiri.
• Dalam perawatan anakan yang baru berumur sekitar 5-7 hari yang di ambil dari sangkar, maka kita memerlukan tempat yang hangat, seperti kardus atau sangkar incubator untuk menjaga suhu udara karena anakan sangat rentan dengan suhu udara luar.
• Berikan pakan alami berupa kroto/jangkrik yang dicampur dengan voer halus. Berikan pakan sehari minimal 3-5 kali sesuai dengan kondisi burung masih lapar atau tidak. Hal ini kita lakukan karena kita menjadi bebysister bagi burung jadi harus senantiasa menjaga kebutuhan pakan dan gizi burung.
• Langkah pemeliharaan anakan ini bisa juga sebagai alternatif agar induk bisa cepat produksi kembali. Karena karakter induk murai yang mudah birahi untuk bereproduksi. Bisanya dalam waktu 1-2 minggu anakan murai diambil induk bisa mulai menata sangkar kembali untuk bertelur.
• Perawatan anakan dilakukan hingga burung bisa makan sendiri, bergeser dari voer basah ke voer kering, setelah itu burung bisa dimasukan sendiri-sendiri.
5. Pembukuan
Pembukuan adalah pencatatan semua data yang terkait dalam penangkaran. Hal utama yang mesti dicatat adalah data mengenai induk jantan dan betina (kalau ada, asal-usulnya, dibeli dari bird farm mana, dst), tanggal penjodohan, tanggal peneluran, tanggal menetasnya piyikan, dan sebagainya.
Setelah itu, Anda juga perlu membuat catatan untuk setiap piyikan sejak menetas, kalau perlu setiap piyikan langsung dikasih nama. Catatan ini mencakup tanggal menetas, siapa bapak dan ibunya, tanggal disapih, tanggal diloloh (kalau Anda menggunakan model handfeeding), dimasukkan ke kandang nomor berapa setelah muda, dan sebagainya.
Dengan catatan yang rapi seperti ini, Anda bisa berkomunikasi secara lebih baik dengan pelanggan atau calon pelanggan. Mereka pun menaruh kepercayaan penuh atas ketelatenan Anda dalam melakukan pendataan terhadap setiap anakan / burung muda yang dijual.
Dengan catatan yang rapi seperti ini, Anda bisa berkomunikasi secara lebih baik dengan pelanggan atau calon pelanggan. Mereka pun menaruh kepercayaan penuh atas ketelatenan Anda dalam melakukan pendataan terhadap setiap anakan / burung muda yang dijual.
6. Branding.
Branding bisa diartikan sederhana sebagai nama produk. Dalam hal ini, sejak awal Anda perlu memikirkan nama penangkaran Anda. Misalnya Jagoan Bird Farm, atau apapun namanya. Intinya, buatlah nama produk yang mudah diingat dalam memori setiap orang. Branding ini perlu diperkuat dengan dua peranti penting, yaitu ring dan sertifikat.
Ring atau gelang / cincin yang terpasang di kaki burung diperlukan sebagai identitas bahwa burung yang dibeli seseorang merupakan burung hasil penangkaran, lengkap dengan nama bird farm atau nama yang sudah dibranding tersebut.
Adapun sertifikat sangat diperlukan untuk menguatkan ring (apalagi sekarang banyak ring aspal). Dalam sertifikat ini Anda bisa menuliskan tanggal burung menetas, nama bird farm Anda, tanggal transaksi pembelian, dan dilengkapi pula dengan stempel bird farm. Kalau burung pernah menjuarai lomba, Anda pun bisa mencantumkannya dalam sertifikat.
Keberadaan sertifikat juga menguntungkan pembeli, ketika suatu saat dia ingin menjualnya kembali ke pihak lain. Kalau ada apa-apa terkait dengan burung ini, pihak lain yang baru membeli bisa konsultasi langsung ke penangkarnya. Misalnya, jenis pakan yang diberikan sewaktu kecil atau muda.
Keberhasilan budidaya murai batu membutuhkan ketekunan dan kesabaran yang harus benar-benar anda miliki. Karena keberhasilan itu tidaklah instan, namun butuh proses. Jadi saat burung yang anda ternak belum produksi dalam kurun waktu 5-6 bulan itu wajar, tidak ada peternak yang tiba-tiba berhasil karena semuanya berawal dari ketekunan dalam usaha. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba. Salam penghobi burung kicau.
Dulu pelihara burung murai dari anakan, sekarang udah nurut banget,
BalasHapussalam kicau murai mania gan
BalasHapus