Belajar Dari Peternak Merpati Yang Pernah Jual Koleksi Senilai Rp 1 Miliar
pontianakpost.com |
Baca juga:
Kandungan Dan Manfaat Kacang Tanah Untuk Merpati
TIPS TERNAK DAN MERAWAT BURUNG MERPATI UNTUK PEMULA
Sebut saja Bahrul Ulum. Selain menjadi Kepala Desa Segoro Tambak, Sedati, Bahrul Ulum rajin melatih merpati balapnya. Dia selalu siap menghadapi event nasional balap merpati yang akan digelar di Madura. Selain melatih merpati, momen itu dia jadikan sebagai ajang kumpul dengan warga. Himpun aspirasi sambil lakukan hobi, salah satunya adalah penghobi burung merpati balap.
Untuk dapat mempunyai merpati yang juara tentu tidak lepas dari latihannya. Nah, untuk melatih merpati balapnya, Bahrul harus hijrah ke desa sebelah, Desa Tambak Cemandi. Sebab, di sanalah ada lapangan luas yang cocok untuk area latihan balap merpati. Selain itu, banyak warga desa setempat dan desa sebelah yang berkumpul di lapangan tersebut. Mereka bercanda ria menikmati sore bersama merpati kesayangannya. Warung kopi yang berjajar di sekeliling lapangan membuat mereka semakin betah. ”Di sini memang tempat kumpul orang dari desa-desa sekitar, lengkap dari anak-anak hingga orang tua,” jelas Bahrul.
Yang datang ke lapangan itu bukan hanya mereka yang ingin melatih merpati. Ada juga yang berolahraga sore maupun sekadar duduk santai untuk menikmati angin sore. Momen itu dimanfaatkan betul oleh Bahrul untuk bertukar ilmu dan menjaring aspirasi. ”Begini ini, tiba-tiba ada warga yang sharing masalahnya, kadang tentang usahanya, kadang tentang kegiatan di RT-nya,” jelas Bahrul sambil mengelus sayap merpati cokelatnya.
”Kalau enggak ke sini, enggak begitu akrab dengan warga sendiri, enggak tahu detail mereka sedang ingin apa,” tambah Bahrul. Sebab, di tempat itu tidak ada kecanggungan lagi antara dia dan warga. Dengan begitu, komunikasi berjalan sangat baik. Tak jarang pula, ada orang yang menawar merpati balapnya. Memang, dunia hobi bisa membantu komunikasi lebih mengalir dengan lancer, karena sesama penghobi biasanya dianggap teman atau saudara dan tidak memandang jabatan.
Agar aksi merpatinya memukau sehingga ada yang ingin membeli dengan harga tinggi, Bahrul butuh usaha keras. Selain itu, dibutuhkan ketekunan untuk rutin melatih. Latihan pun harus dilakukan sejak merpati masih usia muda (piyik). Dengan begitu, si merpati akan terbiasa terbang kencang dan menukik tajam dengan luar biasa. ”Kalau sering dilatih, sayapnya akan semakin kokoh sehingga terbangnya kencang,” jelas Kades yang terpilih pada 2013 itu. Selain latihan rutin, perawatan merpati tidak sembarangan. Setiap pagi dia harus rutin membersihkan kaki merpati dari kotoran. Kalau perlu, kepala dan sayap merpati disemprot air biar lebih bersih dan mengkilap.
Dengan begitu, merpati juga terlihat lebih segar. Saat membersihkan, tak lupa dia memijat sayap merpati pelan-pelan. Itu bertujuan menyempurnakan posisi bulu. Kandang pun tidak luput dari pembersihan agar merpati tidak mudah sakit. ”Kebersihan itu paling utama, biar performanya bagus terus,” jelas pria yang tinggal di Desa Segoro Tambak tersebut. Setelah dibersihkan, merpati balapnya juga mendapat perawatan khusus. Ada jamu dan ramuan rahasia yang membuat tenaga merpati terisi penuh. Pemberian nutrisi tersebut dia lakukan rutin pada waktu tertentu. ”Kebersihan dan pijat itu perawatan luarnya, sedangkan jamu itu perawatan dalam,” terang pria berperawakan tinggi-besar tersebut.
Perawatan itulah yang membuat merpati Bahrul kerap memenangi kompetisi. Baik yang diselenggarakan oleh Persatuan Penggemar Merpati Balap Sprint Indonesia (PPMBSI) maupun yang diadakan lokal antarkomunitas.
Bahkan, ada merpati Bahrul yang terjual dengan nilai fantastis. Yakni, mencapai Rp 1 miliar. Harga tersebut didapat setelah merpati tersebut sering memenangi kompetisi. Selain itu, memang fisik dan performa terbang merpati tersebut sangat bagus.
Kini Bahrul memiliki 38 merpati balap. Terdiri atas merpati yang sudah siap untuk lomba maupun yang sedang dibentuk untuk lomba. Semua merpati itu dibeli dari warga sekitar sejak usia dini. Biasanya, Bahrul membeli dengan melihat fisik merpati. Merpati-merpati Bahrul itu memiliki harga yang berbeda. Harga merpati paling murah sekitar Rp 5 juta. Sedangkan yang paling mahal bisa mencapai puluhan juta rupiah. Kini Bahrul menyiapkan merpatinya untuk lomba di Sumenep, Madura, pada April mendatang.
Seperti itulah liputan yang di dapat dari seorang penghobi merpati balap, Bahrul Ulum. Walaupun ada sedikit kekecewaan bagi para pembaca pada bagian pemberian resep jamu yang dirahasiakan, tapi kita cukup bersyukur atas kemurahan untuk bercerita. Paling tidak sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas merpati balap.
Sekian, semoga memberi manfaat. Salam pengobi merpati, sukses selalu.
Thanks for: pontianakpost.com
makasih infonya
BalasHapushttp://www.penyebabsakit.com/
http://www.penyebabsakit.com/format-pemesanan-qnc-jelly-gamat/
http://www.penyebabsakit.com/qnc-jelly-gamat/
Artikelnya sangat membantu sekali terutama bagi pemula
BalasHapus